Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa Itu Toko Kelontong? Ini Pengertian dan Sejarahnya

Toko Kelontong - Bagi generasi 90-an, pastinya kamu tidak asing lagi dengan toko kelontong, bukan? Atau dulu, mungkin kamu sering disuruh berbelanja di sana oleh orang tuamu. Meski hal ini umum dirasakan oleh anak di generasi tersebut, namun tidak dengan kamu yang lahir di era tahun 2000-an, atau yang disebut dengan Generasi Z.

Sebenarnya, hal tersebut wajar-wajar saja. Sebab, di era saat ini, kehadiran minimarket memang membuat eksistensi toko kelontong menurun. Tapi, bukan berarti keberadaannya hilang begitu saja. Justru, beberapa kalangan seperti ibu-ibu masih setia dan lebih suka berbelanja ke di sana karena dianggap lebih murah dan lengkap.

Nah, dikutip dari laman tokotalk, berikut ini penjelasan tentang toko kelontong khusus untuk kamu yang belum tahu apa itu toko kelontong, simak penjelasannya berikut ini.

Baca juga : 24 Barang yang Cepat Laku Dijual Online Tahun 2022

Apa Itu Toko Kelontong?

Toko kelontong

Toko kelontong adalah toko yang menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari. Selain itu, jenisnya pun beragam dan lebih lengkap. Produk yang dijual biasanya peralatan dan kebutuhan rumah tangga, seperti beras, bumbu dapur, peralatan mandi, sabun mencuci pakaian, pembersih rumah, dan lain sebagainya.

Toko kelontong termasuk ke dalam UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan pernah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia saat krisis 1989. Bisa dibilang, kala itu UMKM menjadi penyelamat krisis. Bahkan, menjadi salah satu UMKM yang berkembang pesat.

Dari masa ke masa, peminat toko kelontong tetap bertahan dan setia berbelanja di sana. Bukan hanya soal harga, faktor kenyamanan juga menjadi salah satu alasan lainnya. Biasanya, pembeli bisa saling berinteraksi dan mengobrol dengan pemilik toko.

Bahkan, jika sudah kenal dekat, tidak jarang pemilik toko memberikan harga spesial dan memberi tempo waktu pembayaran. Saat hari raya tiba, pemilik toko juga kerap memberi THR berupa sirup atau biskuit kepada pelanggannya. Pengalaman ini tentu tidak bisa didapatkan jika berbelanja di minimarket atau toko swalayan modern.

Baca juga : 10 Cara Bisnis Bunga Online, Omzet Bisa Ratusan Juta Perbulan !

Arti Kata Kelontong

Dilansir dari KBBI, kata kelontong memiliki dua arti, yaitu alat kelentingan atau alat yang biasa dibunyikan oleh penjual atau pedagang tempo dulu. Alat ini biasanya digunakan untuk menarik perhatian para pembeli.

Sedangkan arti kedua, kata kelontong diambil dari barang-barang keperluan sehari-hari, seperti alat mandi, cangkir, mangkuk, dan yang lainnya.

Pedagang kelontong sendiri diperkirakan sudah ada sejak abad ke-19 lalu. Mereka menjual berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari sabun, kebutuhan pokok seperti beras, hingga bumbu dapur. Saat itu, kebutuhan-kebutuhan ini kebanyakan memang dijual oleh para pedagang Tionghoa.

Awalnya, mereka tidak memiliki toko. Mereka justru menjual dagangannya dengan berkeliling membawa kelontongan. Lambat laun, akhirnya banyak yang memilih untuk membuka tempat usaha sendiri secara permanen, seperti mendirikan toko atau ruko.

Toko kelontong biasanya berada di lingkungan perumahan atau pemukiman penduduk. Hal inilah yang menjadi pilihan utama masyarakat sekitar karena dianggap lebih dekat dan bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki. Dari jenisnya sendiri, toko kelontong terbagi menjadi dua, yaitu toko kelontong eceran dan grosir.

Perbedaan Toko Kelontong Eceran dan Grosir

Dari produk-produk yang dijual, keduanya memiliki jenis produk yang tidak jauh berbeda. Kebanyakan memang adalah sembako dan kebutuhan rumah tangga. Perbedaan pertama dari keduanya adalah jenis pembeli dari masing-masing toko.

Untuk toko kelontong eceran, pembelinya adalah konsumen atau pengguna langsung. Biasanya, pembeli ini adalah kalangan rumah tangga.

Sedangkan untuk toko kelontong grosir, pembelinya adalah pemilik toko-toko kecil. Toko-toko kecil ini akan membeli secara grosir kemudian menjualnya kembali ke konsumen dengan cara diecer. Nah, toko inilah yang disebut dengan toko kelontong eceran.

Suplai barang yang diterima oleh toko kelontong grosir biasanya datang langsung dari distributor atau produsen produk itu sendiri. Biasanya, mereka juga akan membeli dalam jumlah besar. Maka tak heran, modal untuk membuka toko kelontong grosir pun jauh lebih besar.

Baca juga : 24 Barang yang Cepat Laku Dijual Online Tahun 2022

Toko kelontong eceran biasanya mengambil keuntungan antara 10-30 persen. Sedangkan, toko kelontong grosir mengambil keuntungan lebih kecil, bahkan tidak lebih dari 10 persen. Jenis toko ini memang lebih mengutamakan kuantitas barang yang terjual, sehingga meski keuntungannya kecil, namun bisa tertutupi oleh besarnya perputaran produk yang terjual.

Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu toko kelontong. Meski kamu sudah tahu atau pernah berbelanja di toko kelontong, namun banyak juga yang belum tahu arti dan dari mana kata kelontong itu muncul.

Untuk kamu yang dulu sering berbelanja di toko ini, mungkin bisa sesekali kembali berbelanja di sana. Pastinya bisa membuat kamu bernostalgia kembali. Bahkan, bisa juga lho menjadi inspirasi ide bisnis. Siapa tahu kamu tertarik ingin membuka usaha toko kelontong sendiri.

Posting Komentar untuk "Apa Itu Toko Kelontong? Ini Pengertian dan Sejarahnya "