Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Khutbah Jumat 10 Hari Terakhir Ramadhan 2022: Sebentar Lagi Ramadhan Meninggalkan Kita

Teks khutbah Jumat ini dapat membuat jamaah sedih dan haru hingga menangis. Karena, dalam isi khutbah jumat akan mengajak jamaah merenung sebelum Ramadhan tahun ini benar-benar meninggalkan kita.

Bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Pada bulan ini napasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima serta doa-doamu diijabah.

Khutbah Jumat

Bermohonlah kepada Allah dengan hati yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu. Sungguh celakalah orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada bulan yang agung ini.

Rasa sedih akan ditinggalkan bulan ramadhan, kita tidak akan pernah tahu, apakah kita akan diberikan kesempatan di tahun depan untuk merasakan indahnya bulan ramadhan.

Karena setiap detik Ramadhan ini akan meninggalkan kita, maka jangan sampai kita menyia-nyiakan.

Dilansir Lirboyo.net dari halaman Khutbah Singkat, berikut ini teks atau naskah khutbah Jumat Ramadhan 2022 yang berjudul "Sebentar Lagi Ramadhan Meninggalkan Kita"

Khutbah Pertama 

   اَلْحَمْدُ لله، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ الْفُرْقَانَ لِلْعَالَمِيْنَ بَشِيْرًا وَنَذَيِرًا، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ الَّذِيْ أَنْزَلَ عَلَيْنَا بِأَنْوَاعِ النِّعَمِ مِدْرَارًا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُطَهِّرُوْنَ اللهَ تَطْهِيْرًا. فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ فِىْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ. بسم الله الرحمن الرحيم، إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ، لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Wahai orang-orang yang beriman, Allah memanggil kita. Allah menyeru kita, berulang-ulang kali, Allah panggil kita dalam kitabNya, tapi adakah telinga yang mau mendengar? Hati yang mau sadar dan mencerna panggilan Allah?

Allah Menyeru:

اتَّقُوا اللَّـهَ حَقَّ تُقَاتِهِ

“Bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa.”

Sering kita mendengar ucapan itu. Tapi sudahkah kita berubah menjadi orang yang bertakwa?

Bukan hanya status yang dirubah, tapi hati yang penuh dengan ketaqwaan, mematuhi perintah Allah, menjauhi laranganNya, mensyukuri nikmat yang Allah berikan dan tidak melupakan-Nya.

Allah SWT Berfirman:

وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

“Janganlah kalian mati kecuali dalam kondisi Islam.”

Ketahuilah yang menjadi standar kebaikan manusia itu penutupnya, bukan awalnya. Proses memang penting, tapi tetap penutup dari proses tersebut yang akan menjadi penentu apakah dia termasuk orang-orang yang sukses atau dia akan menjadi orang-orang yang merugi?

Jama’ah Rahimah Kumullah..

Ramadhan hampir pergi dari kita!

Baru beberapa hari yang lalu kita mendengar ucapan-ucapan tahniah, ucapan-ucapan Marhaban Ya Ramadhan. Tapi Subhanallah, kiranya sudah 18 hari kita berpuasa. Dia akan segera pergi meninggalkan kita dengan begitu cepatnya.

Ada sebagian yang telah memenuhi Ramadhannya dengan amalan-amalan yang indah. Tapi tidak sedikit yang meremehkan Ramadhan. Bahkan sebagian sudah menghentikan ibadah puasanya.

Ingat, yang menjadi standar Antum sukses atau tidak di Ramadhan sekarang ini adalah penutupnya.
Ma’asiral Muslimin Yang Dimuliakan Allah

Coba kita lihat baginda Nabi kita Muhammad SAW, apa yang sebenarnya beliau lakukan di 10 hari terakhir? Puncak dari Ramadhan.

‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, dia menceritakan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ

“Nabi SAW pada sepuluh hari yang akhir sangat bersungguh-sungguh, sesuatu yang tidak beliau lakukan pada hari-hari yang lain.” (HR. Muslim)

Apakah kita sudah mempersiapkan diri atau kita sudah mulai lemas? Semangat kita mulai kendur, tidak seperti di awal Ramadhan.

Rasulullah SAW tidak hanya beribadah untuk dirinya sendiri. Beliau memikirkan keluarganya. Beliau bangunkan istrinya, beliau bangunkan putrinya, beliau bangunkan menantunya, sambil beliau mengencangkan sarungnya, meninggalkan istri-istrinya.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَحْيَا اللَّيْلَ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ

“Ketika Rasulullah SAW memasuki sepuluh terakhir, maka beliau menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya serta mengencangkan ikatan sarungnya” (HR. Muslim)

Rasulullah SAW, manusia yang termulia, yang telah diampuni dosa-dosanya, yang lalu dan yang akan datang, beliau membangunkan keluarganya. Beliau bangunkan istrinya untuk turut beribadah. Beliau datang ke rumahnya Fatimah, beliau datang ke rumahn Ali bin Abi Thalib, beliau membangunkan keduanya dan mengatakan:

Ini waktunya berlomba-lomba! Belum selesai Ramadhan ini. Beliau kencangkan sarungnya, beliau sungguh semangat.

Sedangkan Sebagian kita, di sepuluh hari terakhir Ramadhan, Mengendurkan sarungnya, Ia sibuk dengan makanan, Ia sibuk dengan membuat kue, kegiatan-kegiatan yang seharusnya dia tunda.

‘Aisyah menceritakan bahwa Rasulullah SAW di dua puluh awal Ramadhan mencampur Shalat malamnya dengan tidur. Tapi di sepuluh hari terakhir, beliau menghidupkan malam dengan tanpa tidur sama sekali.

Demi untuk mendapatkan hasil yang paling sempurna, beliau tinggalkan rumahnya, beliau tinggalkan ranjangnya, beliau tinggalkan keluarganya untuk datang ke rumah Allah ‘Azza wa Jalla, i’tikaf di sana.

Baca Juga: Naskah Khutbah Idul Fitri Terbaru 2022 tentang Ramadhan Bulan Penuh Hikmah

Di muka bumi ini banyak tersebar Rumah-rumah Allah, Dimanakah Rumah Allah Tersebut?

Rasulullah SAW Bersabda:

أَحَبُّ الْبُقَاعِ إِلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا

“Tempat yang paling dicintai Allah di muka bumi ini adalah masjid-masjid-Nya.” (HR. Muslim)

Ikhwanul Muslimin Rahima Kumullah

Kita masih ada sisa-sisa hari yang perlu kita perjuangkan. Di situ ada satu malam yang Allah Berfirman:

خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Malam itu Lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr : 3)

Kita bisa melihat bagaimana semangatnya orang bekerja tatkala dijanjikan gaji berlipat ganda. Kita lihat karyawan-karyawan yang dijanjikan apabila engkau tetap di kantor selama sepuluh hari ketika libur, maka akan aku lipat gandakan sepuluh bulan gaji, aku lipatkan seratus bulan gaji, aku lipatkan seribu bulan.

Bagaimana kalau ini Rabbul ‘Alamin yang menawarkan kepada kita? Satu malam ibadah akan dilipat gandakan fahalanya, bahkan fahalanya lebih baik dari beribadah selama 1000 bulan/80 tahun

Apakah ini akan kita ambil? Atau akan kita sia-siakan begitu saja, Padahal Allah telah memberi kita umur dan kesempatan, belum tentu kita akan diberi kesempatan lagi bertemu dengan Ramadhan tahun mendatang.

    بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَجَعَلَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاِت وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. إِنَّهُ هُوَ البَرُّ التَّوَّابُ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ. أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيْم، بسم الله الرحمن الرحيم، وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣) ـ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرّاحِمِيْنَ

Khutbah Kedua

   اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، اللهُمَّ أَعِزِّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ


Posting Komentar untuk "Khutbah Jumat 10 Hari Terakhir Ramadhan 2022: Sebentar Lagi Ramadhan Meninggalkan Kita"