Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah Puisi : Pengertian, Jenis, Langkah dan Contohnya [ Lengkap ]

Pengertian Puisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Puisi atau sajak merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. Biasanya puisi berisi ungkapan penulis mengenai emosi, pengalaman maupun kesan yang kemudian dituliskan dengan bahasa yang baik sehingga dapat berirama dan enak untuk dibaca.

Makalah Puisi : Pengertian, Jenis-jenis dan Contohnya [ Lengkap ]

Puisi seingkali didengar atau disampaikan ketika dalam acara pertunjukan tertentu yang mana isinya terdapat sebuah ungkapan yang menggunakan sajak sebagai bait-baitnya. Sang pembaca puisi harus menggunakan perasaan mendalam ketika menyampaikannya, sehingga isi yang disampaikan dapat menyentuh pendengarnya.

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

Beberapa para ahli dalam bidang sastra telah menjelaskan pengertian puisi yaitu diantaranya : 

H.B Jassin, menurut beliau puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.

Sumardi, juga berpendapat bahwa puisi adalah sebuah karya sastra dengan menggunakan bahasa yang telah dipadatkan, dipersingkat serta diberi irama bunyi sehingga dan memiliki kata-kata bermakna kiasan atau imajinatif. James Reeves mengemukakan pula pengertian puisi. Menurut James puisi adalah ungkapan bahasa yang memiliki kaya serta daya pikat.

Selain Sumardi, H.B Jassin serta James Reeves, ahli sastra lain yaitu Herman waluyo berpendapat bahwa puisi adalah suatu karya sastra yang mengungkapkan pikiran serta perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan memfokuskan kekuatan bahasa dalam struktur fisik serta struktur batin.

Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dan KBBI dapat disimpulkan bahwa :

Puisi adalah karya sastra yang berisi tanggapan serta pendapat penyair mengenai berbagai hal. Pemikiran penyair ini kemudian dituangkan dengan menggunakan bahasa-bahasa apik serta memiliki struktur batin dan fisik khas penyair.

Pemikiran penyair dituliskan dengan menggunakan beragam pemilihan kata yang indah, sehingga dapat memikat para pembaca. Puisi memiliki nilai estetika yang berbeda-beda bergantung penulis puisi. Setiap penyair biasanya memiliki kekhasan dalam menulis puisinya.

Dalam membuat sebuah puisi juga harus menentukan ide, judul, dan masih banyak lagi yang dapat kamu pelajari pada buku Kumpulan Tips Menulis oleh Rasibook.

Jenis-Jenis Puisi

Puisi memiliki dua jenis yang umum, yaitu puisi lama serta puisi modern. Jenis-jenis puisi lama berupa pantun, syair, talibun, mantra dan gurindam. Sedangkan jenis-jenis puisi modern berupa puisi naratif, puisi lirik dan puisi deskriptif. Puisi modern biasa disebut puisi bebas, karena tidak terikat oleh rima, jumlah baris dan lain sebagainya.

Puisi lama, yaitu mantra merupakan jenis puisi yang dicipatakan dalam kepercayaan animism, biasanya dibacakan dalam acara ritual kebudayaan serta menggunakan kata yang dapat menimbulkan efek bunyi magis.

Pantun merupakan jenis puisi lama yang bersajak a b a b dengan setiap baris terdiri atas empat baris, dua baris sampiran dan dua baris isi. Sedangkan talibun terdiri dari sampiran dan isi lebih dari empat baris dan selalu genap, contohnya dua baris sampir dan dua baris isi.

Syair memiliki larik empat bait dan bersajak a a a a serta isinya mengisahkan suatu hal, dan gurindam merupakan jenis puisi lama yang terdiri atas dua baris, berirama sama, isinya baris pertama adalah sebab sedangkan baris kedua berisi akibat.

Jenis puisi modern, yaitu puisi naratif merupakan puisi yang digunakan untuk menyampaikan suatu cerita, dibedakan menjadi tiga yaitu epic, romansa dan balada. Jenis kedua puisi modern adalah puisi lirik yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan penyair, jenis terakhir puisi moderen adalah puisi deskriptif, yaitu puisi yang mengemukakan pendapat serta kesan penyair.

Dalam menyusun berbagai jenis puisi harus memiliki kreativitas dalam diri serta cara menulis yang baik. Hal tersebut dapat Grameds pelajari pada buku Terampil Menulis: Tips & Trik Menulis Laporan, Opini, Cerpen, Puisi, Pantun.

Contoh Puisi Berdasarkan Jenisnya

Setelah mengetahui jenis-jenis puisi, untuk lebih paham maka berikut contoh-contoh puisi yang dapat penulis rangkum.

1. Mantra

Puisi lama mantra biasanya memiliki kata atau ucapan yang dipercaya memiliki kekuatan gaib. Contohnya adalah salah satu mantra yang dipercaya dapat mengobati sakit perut :

Gelang-gelang si gali-gali

Malukut kepada padi

Air susu kerus asalmu jadi

Aku sapa tidak berbunyi

Sapardi Djoko Damono (2016)

Jampi Dukun Betawi

Bismillah…

Mate jangan seliat-liatnye

Kuping jangan sedenger-dengernye

Lidah jangan sengomo-ngomongnye.

Mulut jangan semakan-makannye.

Muke jangan semerengut-merengutnya.

Bibir jangan sedower-dowernye.

Purut jangan sebuncit-buncitnye.

Jidat jangan selicin-licinnye.

Pale jangan sebotak botaknye.

Tangan jangan sepegang-pegangnye.

Kaki jangan sejalan-jalannye.

Kulit jangan sebuduk-buduknye.

InsyaAllah… Wabarakallah…

Nangis jangan sejadi-jadinye

Marah jangan sengamuk-ngamuknye

Otak jangan selupe-lupenye.

Hati jangan sekosong-kosongnye.

Darah jangan sekotor-kotornye.

Puah! Alhamdulillah

2. Pantun

Pantun adalah puisi lama yang memiliki sajak abab dan setiap baris berisi delapan sampai 12 suku kata. Berikut salah satu contoh pantun:

Berakit-rakit ke hulu

Berenang-renang ke tepian

Bersakit-sakit dahulu

Bersenang-senang kemudian

3. Gurindam

Puisi lama gurindam memiliki ciri-ciri yaitu terdapat bait yang terdiri dari dua baris serta bersajak aaaa. Berikut salah satu contoh gurindam:

Contoh 1

Pikir dahulu sebelum berkata

Supaya terelak silang sengketa

Apabila anak tak dilatih

Jikalau besar bapaknya letih

Kurang pikir kurang siasat

Tentu dirimu kelak tersesat

Pekerjaan marah jangan dibela

Nanti hilang akal di kepala

Tanda orang yang amat celaka

Aib dirinya tiada disangka

Contoh 2

Apabila mata terjaga.

Hilanglah semua dahaga.

Apabila kuping tertutup handuk.

Hilanglah semua kabar buruk.

Apabila mulut terkunci rapat.

Hilanglah semua bentuk maksiat.

Apabila tangan tidak terikat rapat.

Hilanglah semua akal sehat.

Apabila kaki tidak menapak.

Larilah semua orang serempak

4. Syair

Syair adalah puisi lama yang biasanya berisi nasihat atau cerita, syair bersajak aaaa serta berisi empat baris dalam satu bait. Salah satu contohnya adalah sebagai berikut:

Ilmu didapat tiada cepat

Mesti sabar hatinya kuat

Semoga tuhan berikan rahmat

Maka jaga hati serta niat

5. Talibun

Talibun merupakan puisi lama yang termasuk dalam jenis pantun serta terdiri dari bilangan genap pada setiap satu baitnya. Contoh talibun adalah sebagai berikut:

Pergi merantau jauh ke negeri seberang

Janganlah lalai membawa perbekalan berupa makanan

Jika tersesat di perjalanan ingatlah peta yang kau bawa

Serta jangan malu mendatangi orang untuk bertanya

Jika engkau berbuat baik kepada semua orang

Niscaya kebaikan pula yang akan engkau dapatkan

Sudahlah engkau kan dapat pahala

Di dunia pun engkau akan hidup bahagia

6. Puisi Romansa

Romansa merupakan puisi moderen dan berisikan mengenai kisah cinta atau perasaan penyair tentang cinta, salah satu contoh puisi romansa adalah sebagai berikut:

a. Aku Ingin, oleh Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat diucapkan

kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

b. Pacar Senja, oleh Joko Pinurbo

Senja mengajak pacarnya duduk-duduk di pantai.

Pantai sudah sepi dan tak ada yang peduli.

Pacar senja sangat pendiam: ia senyum-senyum saja

mendengarkan gurauan senja. Bila senja minta

peluk, setengah saja, pacar senja tersipu-sipu.

“Nanti saja kalau sudah gelap. Malu dilihat lanskap.”

Cinta seperti penyair berdarah dingin

yang pandai menorehkan luka.

Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.

Tak terasa senyap pun tiba: senja tahu-tahu

melengos ke cakrawala, meninggalkan pacar senja

yang masih megap-megap oleh ciuman senja.

“Mengapa kau tinggalkan aku sebelum sempat

kurapikan lagi waktu? Betapa lekas cium

menjadi bekas. Betapa curangnya rindu.

Awas, akan kupeluk habis kau esok hari.”

Pantai telah gelap. Ada yang tak bisa lelap.

Pacar senja berangsur lebur, luluh, menggelegak

dalam gemuruh ombak.

c. Cinta Tanpa Tanda, Oleh Sujiwo Tejo

Telah ku tandakan semesta cintaku

kau tandaskan cinta tanpa tanda

Kuhasratkan isyarat sahaja

kau isyaratkan pintaku terlampau

terlampau berprasyarat cintaku

Kau isyaratkan cinta tanpa tanda

Berulang berbulan berwewinduan (kurindu)

Kupejam kutajamkan asah rasa (kubaca tanda)

Mata kubutakan terawangku hanya dengan rasa (kubaca tanda)

Kuping hidung lidah rabaanku pun telah kuenyahkan (kubaca tanda)

Tipu daya panca indrapun telah tuntas kusingkirkan (kubaca tanda)

Kutandai kurasai semesta yang tak kasat mata

Katamu kumasih jadi budak pancaindra yang membuatku terkecoh

Baca juga : Contoh Puisi Anak Sekolah SD, SMP dan SMA Berbagai Tema

7. Balada

Balada merupakan salah satu jenis puisi moderen yang menggambarkan cerita, puisi balada terdiri dari tiga bait, berikut adalah contoh dari puisi balada.

a. Balada Orang-Orang Tercinta, oleh W.S Rendra

Kita bergantian menghirup asam

Batuk dan lemas terceruk

Marah dan terbaret-baret

Cinta membuat kita bertahan

dengan secuil redup harapan

Kita berjalan terseok-seok

Mengira lelah akan hilang

di ujung terowongan yang terang

Namun cinta tidak membawa kita

memahami satu sama lain

Kadang kita merasa beruntung

Namun harusnya kita merenung

Akankah kita sampai di altar

Dengan berlari terpatah-patah

Mengapa cinta tak mengajari kita

Untuk berhenti berpura-pura?

Kita meleleh dan tergerus

Serut-serut sinar matahari

Sementara kita sudah lupa

rasanya mengalir bersama kehidupan

Melupakan hal-hal kecil

yang dulu termaafkan

Mengapa kita saling menyembunyikan

Mengapa marah dengan keadaan?

Mengapa lari ketika sesuatu

membengkak jika dibiarkan?

Kita percaya pada cinta

Yang borok dan tak sederhana

Kita tertangkap jatuh terperangkap

Dalam balada orang-orang tercinta

b. Perempuan yang Tergusur, oleh W.S Rendra

Hujan lebat turun di hulu subuh

disertai angin gemuruh

yang menerbangkan mimpi

yang lalu tersangkut di ranting pohon

Aku terjaga dan termangu

menatap rak buku-buku

mendengar hujan menghajar dinding

rumah kayuku.

Tiba-tiba pikiran mengganti mimpi

dan lalu terbayanglah wajahmu,

wahai perempuan yang tergusur!

Tanpa pilihan

ibumu mati ketika kamu bayi

dan kamu tak pernah tahu siapa ayahmu.

Kamu diasuh nenekmu yang miskin di desa.

Umur enam belas kamu dibawa ke kota

oleh sopir taxi yang mengawinimu.

Karena suka berjudi

ia menambah penghasilan sebagai germo.

Ia paksa kamu jadi primadona pelacurnya.

Bila kamu ragu dan murung,

lalu kurang setoran kamu berikan,

ia memukul kamu babak belur.

Tapi kemudian ia mati ditembak tentara

ketika ikut demonstrasi politik

sebagai demonstran bayaran.

Sebagai janda yang pelacur

kamu tinggal di gubuk tepi kali

dibatas kota

Gubernur dan para anggota DPRD

menggolongkanmu sebagai tikus got

yang mengganggu peradaban.

Di dalam hukum positif tempatmu tidak ada.

Jadi kamu digusur.

Di dalam hujan lebat pagi ini

apakah kamu lagi berjalan tanpa tujuan

sambil memeluk kantong plastik

yang berisi sisa hartamu?

Ataukah berteduh di bawah jembatan?

Impian dan usaha

bagai tata rias yang luntur oleh hujan

mengotori wajahmu.

kamu tidak merdeka.

Kamu adalah korban tenung keadaan.

Keadilan terletak di seberang highway yang berbahaya

yang tak mungkin kamu seberangi.

Aku tak tahu cara seketika untuk membelamu.

Tetapi aku memihak kepadamu.

Dengan sajak ini bolehkan aku menyusut keringat dingin

di jidatmu?

O,cendawan peradaban!

O, teka-teki keadilan!

Waktu berjalan satu arah saja.

Tetapi ia bukan garis lurus.

Ia penuh kelokan yang mengejutkan,

gunung dan jurang yang mengecilkan hati,

Setiap kali kamu melewati kelokan yang berbahaya

puncak penderitaan yang menyakitkan hati,

atau tiba di dasar jurang yang berlimbah lelah,

selalu kamu dapati kedudukan yang tak berubah,

ialah kedudukan kaum terhina.

Tapi aku kagum pada daya tahanmu,

pada caramu menikmati setiap kesempatan,

pada kemampuanmu berdamai dengan dunia,

pada kemampuanmu berdamai dengan diri sendiri,

dan caramu merawat selimut dengan hati-hati.

Ternyata di gurun pasir kehidupan yang penuh bencana

semak yang berduri bisa juga berbunga.

Menyaksikan kamu tertawa

karena melihat ada kelucuan di dalam ironi,

diam-diam aku memuja kamu di hati ini.

8. Epik

Puisi epic merupakan salah satu jenis puisi moderen yang berisi tuntutan atau ajaran hidup serta memiliki cerita kepahlawanan. Berikut adalah contoh-contoh puisi epik oleh beberapa sastrawan Indonesia.

a. Diponegoro, Oleh Chairil Anwar (Februari 1943)

Di masa pembangunan ini

Tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.

Pedang di kanan, keris di kiri

Berselempang semangat yang tidak bisa mati.

MAJU

Ini barisan tak bergenderang-berpalu

Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti

Sudah itu mati.

MAJU

Bagimu Negeri

Menyediakan api.

Punah di atas menghamba

Binasa di atas ditinda.

Sungguhpun dalam ajal baru tercapai

Jika hidup baru bisa merasai.

Maju.

Serbu.

Serang.

Terjang.

b. Karawang-Bekasi, Oleh Chairil Anwar

Kami yang ingin terbaring antara Karawang-Bekasi

tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.

Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,

terbayang kami maju dan mendegap hati?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.

Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa

Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan 4-5 ribu

nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan

Tapi adalah kepunyaanmu

Kaulah lagi yan tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan

harapan

atau tidak untuk apa-apa,

Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata

Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami

Teruskan, teruskan jiwa kami

Menjaga Bung Karno

menjaga Bung Hatta

menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat

Beri kami arti

Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Keang, kenanglah kami

yang tinggal tulang-tulang diliputi debu

Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

Cara Menulis Puisi

Ada beberapa cara yang dapat pembaca terapkan untuk memulai menulis puisi yang dapat kamu pelajari pada buku Diary, Puisi, Dan Cerita Fiksi oleh Aveus Har.

  • Tahap pertama adalah membuat kerangka puisi, dimulai dari jenis puisi yang ingin ditulis. Jika pembaca ingin menulis puisi lama, maka irama, rima sajak harus ditentukan terlebih dahulu agar pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh pembaca puisi.
  • Tahap kedua yaitu menentukan judul, penentuan judul di awal dapat mempermudah pembaca untuk membatasi ungkapan atau emosi yang ingin disampaikan melalui puisi.
  • Tahap ketiga adalah proses kreatif yang dapat pembaca peroleh melalui membaca referensi serta puisi atau berimajinasi.

Dalam proses membuat puisi, penggunaan diksi tidak perlu terlalu sulit, cukup memulai dengan kata-kata yang familiar, dengan begitu pembaca akan mulai terbiasa untuk membuat ragam puisi lainnya. Selamat berpuisi dan semoga sukses

Baca juga artikel terkait : 

Posting Komentar untuk "Makalah Puisi : Pengertian, Jenis, Langkah dan Contohnya [ Lengkap ]"