Metode Penelitian Eksperimen: Pengertian, Langkah & Jenis ( Lengkap )
Pengertian Metode Penelitian Eksperimen
Metode penelitian eksperimen adalah penelitian untuk mengetahui akibat dari perlakuan yang diberikan terhadap suatu hal yang sedang diteliti. Misalnya, ketika suatu benda disirami air, apa yang akan terjadi? Tentunya menjadi basah. Tingkat basahnya seperti apa? Seberapa banyak air yang terserap oleh benda? Apa pengaruh jangka panjangnya? Dsb.
Senada dengan pengertian di atas, metode penelitian eksperimen menurut Sugiyono (2018, hlm. 72) adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Kendali kondisi atau kontrol yang dimaksud biasanya dilakukan melalui bandingan langsung terhadap sesuatu yang tidak diberi perlakuan. Sehingga dapat dilakukan komparasi secara langsung antara subjek yang diberi perlakuan dan subjek yang tidak diberi perlakuan untuk menentukan secara cermat dan akurat hasil eksperimen yang telah dilakukan.
Terkadang penelitian ini juga disebut dengan metode penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang bersifat prediktif, yaitu meramalkan akibat dari suatu manipulasi terhadap variabel terikatnya (Latipun, 2015, hlm. 8). Artinya penelitian ini biasa dilakukan dengan asumsi dasar atau hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengertian Metode Penelitian Eksperimen Menurut Para Ahli
Melengkapi penjelasan di atas, berikut adalah beberapa pendapat para ahli mengenai definisi atau pengertian dari penelitian eksperimen.
Suharsimi Arikunto
Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) anatar dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-fakor lain yang mcngganggu (Arikunto, 2019, hlm. 9).
Hamid Darmadi
Menurut Darmadi (2014, hlm. 17) eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol.
Nana Syaodih Sukmadinata
Metode eksperimen dapat diartikan sebagai pendekatan penelitian kuantitatif yang yang paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab-akibat (Sukmadinata, 2017, hlm. 95).
Langkah Langkah Metode Penelitian Eksperimen
Sebetulnya, langkah dari eksperimen sendiri tergantung dari desain atau jenis eksperimennya itu sendiri. Berbagai jenis akan memiliki langkah yang berbeda. Namun, secara umum langkah metode penelitian hampir mirip dengan jenis penelitian lain. Langkah langkah metode penelitian eksperimen akan meliputi beberapa poin di bawah ini.
1. Tahap persiapan, perancangan eksperimen (desain apa yang akan digunakan, dsb), studi pustaka, hina pembuatan instrumen penelitian.
2. Pelaksanaan penelitian, tahap ini dalam eksperimen setidaknya akan terbagi menjadi dua, yakni a) Pretest yang melakukan suatu hal tanpa diberi perlakuan atau disebut dengan studi kontrol; b) Post-test, yakni melakukan suatu hal dengan diberi perlakuan sesuai dengan rancangan eksperimen.
3. Pengolahan dan analisis data, tahap ini menginterpretasikan hasil eksperimen yang telah dilakukan. Data dapat disajikan terlebih dahulu melalui tabel atau chart, kemudian mengaplikasikan teknik pengolahan data yang akan digunakan seperti penggunaan rumus statistik untuk menentukan pengaruh, dsb.
Jenis Jenis Metode Penelitian Eksperimen
Menurut Indrawan (2016, hal. 57) banyak desain eksperimen yang bisa dipilih, macam macam desain metode penelitian eksperimen tersebut mengendalikan kontaminasi hubungan antara variabel bebas dan terikat sedemikian rupa. Desain yang diterima secara luas berdasarkan pada karakteristik kontrol, adalah pra-eksperimen, eksperimen semu, dan eksperimen penuh.
Sementara itu menurut Sugiyono (2017, hlm. 108) beberapa jenis atau bentuk desain eksperimen meliputi: 1) pre-eksperimental designs (nondesigns), 2) tua eksperimental designs, 3) factorial designs, dan 4) quasi eksperimental designs. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing bentuk.
1. Pre-Experimental Designs (Desain Pra-Eksperimen)
Disebut pra-eksperimen karena jenis ini belum dapat bisa dikatakan eksperimen sungguh-sungguh (Sugiyono, 2017, hlm. 109). Mengapa? Karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen dan dilewatkan dalam bentuk ini. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara acak.
Mudahnya, desain pra-eksperimen menerapkan perlakuan kepada subjek penelitian tanpa adanya kelompok kontrol (bandingan yang tidak diberi perlakuan). Selain itu, pra-eksperimen proses penelitiannya fokus pada dampak perubahan dari perlakuan subjek penelitian yang diamati (Indrawan, 2016, hal. 57).
Terdapat beberapa bentuk pare-experimental desing meliputi: 1) One-shot Case Study; 2) One-group Pretest-posttest design; 3) One Group pretest-posttest design, dan 4) Intact-group comparison. Masing-masing varian melibatkan ada atau tidak adanya variabel kontrol dan pemilihan sampel random dalam rancangannya.
2. True Experimental Design
Berbeda dengan pre-experimental, dalam jenis eksperimen ini, eksperimen benar-benar dilaksanakan. Peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen, dengan demikian validitas internal atau kualitas pelaksanaan rancangan penelitian dapat diandalkan (Sugiyono, 2017, hlm. 112). Desain ini dibagi menjadi Posttest-Only Control Design, dan Pretest-posttest Control Group design.
3. Factorial Design
Menurut Sugiyono (2017, hlm. 113) eksperimen desain faktorial merupakan modifikasi dari true eksperimental design, yakni dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil variabel (dependen).
4. Metode Penelitian Eksperimen Semu/Kuasi (Quasi Experimental Design)
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari tua eksperimental design yang sulit dilaksanakan. Desain ini memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2017, hlm. 114). Misalnya dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen, sering tidak mungkin menggunakan sebagian karyawan untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja baru, sebagian tidak.
Desain eksperimen kuasi adalah desain eksperimen yang melakukan kontrol terhadap beberapa variabel non eksperimental dan ada kelompok kontrol sebagai kelompok komparatif untuk memahami efek perlakuan (Latipun, 2015, hlm. 82).
Metode kuasi disebut pula dengan metode penelitian semu. Mengapa? menurut Syamsuddin dan Vismaia (2011, hlm. 23) Metode penelitian eksperimen semu adalah penelitian yang sifatnya mendekati penelitian eksperimen, tidak dapat dikatakan benar-benar eksperimen, karena subjek penelitiannya adalah manusia yang berarti subjek tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol secara intensif.
Jenis penelitian eksperimen semu banyak digunakan dalam bidang pendidikan atau bidang lainnya yang melibatkan manusia sebagai subjek penelitiannya. Terdapat dua benatu desain aus eksperimen, yakni Time-series Design, dan Nonequivalent Control Group design.
Tujuan dari penelitian eksperimen kuasi adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan dari informasi yang dapat diperoleh dari eksperimen yang sesungguhnya dengan keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan (Suryabrata, 2018, hlm. 58).
Referensi
- AR Syamsuddin, dan Damaianti S Vismaia. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Rosda Karya.
- Arikunto, Suharsimi. (2019). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
- Darmadi, Hamid. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
- Indrawan, R. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran untuk Manajemen Pembangunan, dan Pendidikan (Revisi). Bandung: PT Refika Aditama.
- Latipun. (2015). Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press.
- Sukmadinata, Nana Syaodih. (2017). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
- Suryabrata, S. (2018). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Baca juga artikel terkait :
- Kompetensi yang Harus Dimiliki Guru Di Era Digital
- Makalah Media Pembelajaran : Pengertian, Fungsi, Macam-macam, Manfaat dan Karakteristiknya
- Makalah Strategi Pembelajaran : Pengertian, Tujuan, Macam-macam dan Contohnya
- Makalah Pendekatan Pembelajaran : Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, Macam-macam serta Fungsinya
- Makalah Model Pembelajaran : Pengertian, Ciri-ciri, Karekteristik, Macam-macam dan Fungsinya
- Cara Membuat Kesimpulan Sesuai Kaidah yang Baik dan Benar
- Makalah Filsafat Ilmu: Pengertian, Ruang Lingkup, Jenis, Pengetahuan & Ilmu [ Lengkap ]
Posting Komentar