Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh soal dan Kunci Jawaban TPS Pemahaman Bacaan SBMPTN 2022

Contoh soal dan Kunci Jawaban SBMPTN 2022 Soal TPS Pemahaman Bacaan - Hello adik-adik kali ini mimin inhgin memberikan kunci jawaban contoh soal TPS Pemahaman Bacaan SBMPTN 2022. Semoga membantu yaa..

Kunci Jawaban SBMPTN 2022 Soal TPS Pemahaman Bacaan

Simak contoh latihan soal SBMPTN 2022 serta kunci jawaban SBMPTN 2022 untuk materi Tes Potensi Skolastik (TPS) Pemahaman Bacaan pada artikel dibawah ini

Pendaftaran UTBK-SBMPTN (Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) telah dibuka sejak 23 Maret hingga 15 April 2022 yang lalu.

Adapun kelompok ujian UTBK-SBMPTN di antaranya Kelompok Ujian Sains dan Teknologi (Saintek), Kelompok Ujian Sosial dan Humaniora (Soshum), dan Kelompok Ujian Campuran (Saintek dan Soshum).

Ketiga kelompok ujian tersebut akan menerima tiga materi ujian yang terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS), Tes Kemampuan Bahasa Inggris, dan Tes Kemampuan Akademik (TKA).

Melansir laman LTMPT, materi TPS mengukur Kemampuan Kognitif yang dianggap penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi.

Dalam TPS yang akan diuji adalah Kemampuan Penalaran Umum, Kemampuan Kuantitatif, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, serta Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis.

Nah agar anda sebagai peserta ujian dapat mengerjakan semua pertanyaan yang disajikan dalam ujian, penting untuk mengkaji dan mengerjakan latihan lebih dahulu supaya nanti lebih mudah dalam mengerjakan. 

Berikut ini adalah contoh latihan soal SBMPTN 2022 serta kunci jawaban SBMPTN 2022 untuk materi TPS Pemahaman Bacaan melansir dari laman Ruang Guru. 

Kunci Jawaban SBMPTN 2022 Soal TPS Pemahaman Bacaan 

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal di bawah ini.

[...]

(1) Di sepanjang tujuh puluh tahun Indonesia merdeka, setelah empat belas tahun mencoba praktik demokrasi parlementer secara liberal dan tiga puluh delapan tahun diperintah oleh dua penguasa berdasar sistim politik semi presidensial, [...] Indonesia berkesempatan secara sadar dan leluasa, untuk menerapkan dan mengembangkan demokrasi presidensial.

(2) Setelah sebelas tahun berlangsung secara relatif konsisten (2004—2015), ternyata eksperimen besar sistem pengelolaan negara (state-craft) yang ke-3 itu memberikan hasil terbaik yang prospektif berupa kemajuan demokrasi dan politik beserta sosial dan ekonomi secara lebih komprehensif.

(3) Ada beberapa argumen, pertama, sekalipun masih ada berbagai kelemahan, dunia mengakui Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar ke-5, dengan masyarakat yang berstruktur majemuk dan mayoritas beragama Islam, tetapi sukses menjalankan transformasi demokrasi.

(4) Argumen kedua adalah kehidupan masyarakat dan negara yang relatif stabil [...] sosial dan politik serta ekonomi. Ketiga, sekalipun tertinggal dari kemajuan pembangunan di bawah sistem otoriter, tetapi sistem demokrasi presidensial berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi (Produk Domestik Bruto) sebesar 5—6% per tahun.

(5) Keempat, sistem tersebut berhasil memperbaharui struktur masyarakat dengan memfasilitasi pertumbuhan kelas menengah baru sampai melebihi 50% populasi.

(6) Tentunya, upaya merealisasikan potensi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara besar dan kuat dunia, bukan saja memerlukan rencana aksi dan strategi yang tepat, melainkan lebih jauh, membutuhkan landasan legal formal yang hanya bisa disediakan dengan menyempurnakan substansi dan prosedur, serta koherensi atas segenap peraturan perundangan mulai dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sampai Undang-Undang yang berhubungan dengan politik (parpol, pileg, pilpres, MD3, kementerian, pemda, pilkada, desa)

(7) Dalam hal itu, pilihan strategi aksi upaya perwujudannya adalah mempersuasikan politisi penguasa lembaga pemerintahan atau menggerakkan tekanan aksi massa terhadap para penguasa dengan kampanye media massa secara sistemik dan intensif.

Sanit, Arbi. 2015. “Pematangan Demokrasi dan Sistem Politik Indonesia: Kendala Pelembagaan dan Kepemimpinan”. Jurnal Politik Vol 1, No. 1: 155—175.

1. Judul yang paling tepat untuk menggambarkan isi dari teks di atas adalah ....

A. Perjalanan Politik Demokrasi Indonesia

B. Jenis Demokrasi di Indonesia

C. Perjalanan Politik di Indonesia

D. Tantangan Politik dalam Demokrasi

E. Pematangan Demokrasi dan Politik Indonesia

Jawaban: E

Pembahasan:

Judul merupakan intisari sebuah karangan. Judul harus mewakili keseluruhan isi teks. Teks di atas menceritakan tentang Indonesia yang mencoba menggunakan beberapa sistem demokrasi dan sistem politik. Penggunaan sistem demokrasi dan sistem politik dijelaskan hingga tahap penerapan demokrasi presidensial yang relatif berlangsung secara konsisten. Dengan demikian, judul yang tepat untuk teks di atas adalah Pematangan Demokrasi dan Politik Indonesia.

Pilihan jawaban A kurang tepat karena teks di atas tidak secara spesifik membahas perjalanan politik demokrasi di Indonesia. Teks di atas tidak menjelaskan urutan tahun sebagai landasan perjalanan politik demokrasi Indonesia.

Pilihan jawaban B, C dan D tidak tepat karena teks di atas tidak membahas jenis-jenis demokrasi di Indonesia, perjalanan politik di Indonesia, dan tantangan politik dalam demokrasi.

2. Kata berimbuhan yang tidak tepat pada paragraf kedua adalah ....

A. memfasilitasi

B. memperbaharui

C. menjalankan

D. pembangunan

E. pertumbuhan

Jawaban: B

Pembahasan:

Kata berimbuhan yang tidak tepat digunakan pada paragraf kedua adalah kata memperbaharui. Kata tersebut memiliki kata dasar baru dan mendapat imbuhan me- dan imbuhan -i. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata yang tepat adalah memperbarui. Sementara, kata memperbaharui merupakan kata yang tidak tepat dan tidak baku. Oleh sebab itu, pembentukan kata yang tepat bukan memperbaharui, melainkan memperbarui.

Sementara, kata memfasilitasi, menjalankan, pembangunan, dan pertumbunan sudah memuat kata berimbuhan yang tepat dan sesuai dengan konteks kalimat dalam teks.

Dengan demikian, kata berimbuhan yang tidak tepat pada paragraf kedua adalah memperbarui. Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan B.

3. Penggunaan kata yang salah di paragraf pertama adalah ....

A. praktik

B. leluasa

C. prospektif

D. diperintah

E. komperhensif

Jawaban: B

Pembahasan:

Penggunaan kata yang salah digunakan pada paragraf pertama adalah komperhensif. Perbaikan kata tersebut adalah komprehensif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata komprehensif memiliki arti bersifat mampu menangkap (menerima) dengan baik; luas dan lengkap (tentang ruang lingkup atau isi); mempunyai dan memperlihatkan wawasan yang luas.

Sementara, penulisan kata praktik, leluasa, prospektif, dan diperintah sudah sesuai kaidah kebahasaan dan konteks kalimat dalam wacana di atas.

Berdasarkan penjelasan di atas, penggunaan kata yang salah digunakan pada paragraf pertama adalah komperhensif. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E.

Itulah sedikit uraian mengenai Kunci Jawaban SBMPTN 2022 Soal TPS Pemahaman Bacaan 

Baca juga soal SBMPTN lainnya : 

Posting Komentar untuk "Contoh soal dan Kunci Jawaban TPS Pemahaman Bacaan SBMPTN 2022 "