Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Humor : Abu Nawas memporak-porandakan Istana Harun Ar-Rasyid

Abu Nawas memporak-porandakan Istana Harun Ar-Rasyid

Abu Nawas tinggal di negeri Seribu Malam, yaitu hidup dizaman dinasti Abbasiyah, tepatnya pada masa Kholifah Harun Ar-Rasyid. 

Raja Harun Ar-Rasyid terkenal sebagai seorang pemimpin yang baik, pintar,  bijaksana dan taat beribadah, bertowaf ( Haji ) setiap tahunnya. 

Meskipun demikian, sang raja sering dibodohi oleh cendikiawan ulung, siapa lagi kalau bukan Abu Nawas. 

Baca juga : Humor Gus Dur : NU dan MUhammadiyah

Pernah suatu hari, sang raja Harun Ar-Rasyid bermimpi bahwa dibawah rumah Abu Nawas terdapat sebuah Harta Karun yang sangat kaya.

Kemudian sang raja memerintahkan kepada pasukannya untuk menggali tanah tepat dibawah rumah Abu Nawas, agar mendapatkan harta Karun tersebut.

Lalu berangkatlah pengawal kerajaan bersama pasukan lainnya. Setelah tibanya dirumah Abu Nawas, pengawal berkata " Hai Abu Nawas, keluarlah kamu " kata pengawal kerajaan "

Mendengar suara rame-rame diluar rumahnya, lantas Abu Nawas keluar untuk melihatnya, lalu berkata " Ada keperluan apa kalian datang ke rumahku "

" Kami diperintahkan raja untuk menggali rumahmu, karena ada harta Karun yang sangat kaya ada dibawah rumahmu, Abu Nawas " Ucap pengawal kerajaan

" Kalau memang itu perintah raja yang terhormat, saya persilahkan ". Dengan sangat terpaksa Abu Nawas mempersilahkan pengawal kerajaan tersebut menggali tanah dirumahnya.

Baca juga : Humor : Ketika Gus Dur membuat Presiden Kuba Tertawa terpingkal-pingkal

Akhirnya para pengawal kerajaan menggali tanah di rumah Abu Nawas sampai-sampai rumah abu Nawas menjadi hancur tak karuan. Setelah lama menggali sampai sangat dalam. Ternyata, mereka belum juga menemukan Harta Karun yang dimaksud raja Harun Ar-Rasyid. 

" Dimana Harta Karun nya, pengawal ? " Ucap Abu Nawas

" Kami tidak menemukannya, kami akan melapor ke raja bahwa Harta Karunnya tidak ada di bawah rumahmu " kata pengawal menjawab. Para pengawal pergi meninggalkan Abu Nawas begitu saja.

Dengan perasaan kesal bercampur marah, Abu Nawas tidak terima kalau raja semena-mena kepada dirinya. Abu Nawas pun mencari cara Untuk membalas perbuatan raja kepadanya.

Setelah dua hari Abu Nawas memikirkan cara membalas Harun Ar-Rasyid, tiba lah pada saat Abu Nawas disuguhkan sarapan oleh istrinya, tiba-tiba ada seekor lalat datang menghampiri makanan Abu Nawas. " Nah, kali ini aku akan membalas perbuatan raja" Ucap Abu Nawas dalam kesenangan

Setelah itu Abu Nawas cepat-cepat berangkat mendatangi Istana dengan membawa makanan dan lalat dipiring tersebut.

Sesampainya di Istana, Abu Nawas langsung menghadap paduka raja. Lalu raja berkata " Ada keperluan apa kau datang kesini, Abu Nawas ? 

" Hamba ingin meminta keadilan paduka raja" jawab abu Nawas

" Memangnya apa yang terjadi " tanya raja

" Makanan hamba telah di curi, raja " jawab Abu Nawas

" Siapa yang berani mencuri makananmu, Abu Nawas " tanya raja

" Lalat ini yang telah mencurinya, raja " jawab Abu Nawas

" Bagaimana bisa lalat ini mencuri makananmu " kata raja

" Waktu hamba hendak sarapan, tiba-tiba lalat ini hinggap di piring makanan hamba, lalu lalat ini mengambil makanan hamba tanpa izin kepada hamba, paduka " Jawab Abu Nawas

" Hamba ingin meminta keadilan, dengan menghukum lalat ini " kata Abu Nawas meneruskan ucapannya

" Baiklah, silahkan kamu hukum lalat itu " kata raja

" Terimakasih paduka raja" jawab abu Nawas. Kemudian melepaskan lalat yang dipiringnya itu, lalu Abu Nawas memukul lalat itu saat berterbangan. 

Akhirnya, seluruh isi istana menjadi hancur karena perbuatan Abu Nawas mengejar lalat itu. Dengan perasaan sedih, raja hanya berdiam diri menyaksikan istananya hancur di porak porandakan oleh Abu Nawas.

Baca juga : Humor Abu Nawa : Melihat Surga dan Bidadari di Topinya

Sambil tersenyum Abu Nawas bermain main dengan pura-pura mengejar lalatnya. 

Hahaha

Semoga terhibur dan jangan lupa bahagia

Baca juga humor lucu Gus Dur lainnya :  


Posting Komentar untuk "Humor : Abu Nawas memporak-porandakan Istana Harun Ar-Rasyid"